Tidak diambil dari kisah islami, namun demikian sangat bernilai islami karena dekat dengan jujur.
alkisah ada seorang pemilik perusahaan memiliki bawahan yang siap diberikan promosi. kemudian pemilik perusahaan ini memberikan biji tanaman ke kandidat promosi. siapa yang bisa menumbuhkan biji tanaman yang paling lebat dialah yang terpilih.
semua merasa senang atas kesempatan ini. hingga saatlah masa evaluasi.
Orang pertama dengan bangga membawa pot yang lebat daun. Pemilik perusahaan manggut-manggut. Kelihatan menyetujui atas lebatnya pot daun tersebut.
Orang kedua dengan lebih bangga lagi membawa pot dengan lebat daun dan berbuah. Pemilik perusahaan pun takjub. Lebih takjub dari yang pertama.
Orang ketiga dengan muka sedih memberitahukan bahwa potnya tidak tumbuh apa-apa. Sama sekali tidak ada kehidupan dari biji tanaman yang telah diberikan. Pemilik tanaman berkaca-kaca.
Lantas semua diminta berkumpul. Pemilik perusahaan memberikan pengumuman bahwa orang ketiga adalah yang terpilih untuk promosi. Dia mengaku bahwa biji tanaman yang diberikan adalah biji tanaman yang mustahil untuk tumbuh karena sudah dibakar. Orang ketiga dengan jujur memberikan laporan tanpa ada manipulasi. Walaupun itu tidak memenuhi harapan yang telah ditargetkan yaitu tanaman yang tumbuh lebat, namun kejujuran mendasari perilakunya.
