Dialah Abrahah, panglima perang negeri Yaman yang amat termahsyur karena kebengisan dan kekuatan pasukannya. Akan tetapi, sekuat apa pun bala tentara manusia, tidak akan pernah sanggup melawan kekuatan bala tentara Allah. Bala tentara Allah itu salah satunya adalah Ababil.
Kisah ini bermula ketika Abrahah merasa iri terhadap kota Mekkah yang yang di dalamnya terdapat ka'bah atau Baitullah yang selalu ramai dikunjungi oleh orang-orang Arab yang hendak melakukan ibadah haji setiap tahun. Pada masa Jahiliah, tata cara ibadah haji tidak seperti pada masa Islam sekarang ini, dan tujuannya pun bukan untuk menyembah Allah, melainkan berhala-berhala sembahan mereka yang terdapat di sekitar ka'bah.
Abrahah mempunyai hasrat yang besar ingin menghancurkan ka'bah dan mengalihkan peribadatan orang-orang Arab ke Yaman, yaitu sebuah gereja besar yang didirikan oleh Abrahah. Sebelum melakukan penyerangan ke Mekkah, ia terlebih dahulu mengirimkan seorang utusan untuk memberi tahu maksud dan keinginannya. Utusan itu menganjurkan bagi penduduk Mekkah agar mereka beribadah haji di Yaman saja. Jika tidak, maka Ka'bah akan dihancurkan. Rupanya ancaman utusan Abrahah tidak dihiraukan oleh penduduk Mekkah, mereka tetap saja beribadah di Mekkah.
Karena penolakan penduduk Mekkah, akhirnya Abrahah benar-benar marah dan memerintahkan seluruh pasukannya untuk segera bersiap-siap menyerang Mekkah dan menghancurkan Ka'bah. Pasukan Abrahah ini memiliki peralatan perang yang sangat lengkap, baju besi dan gajah-gajah yang akan di pergunakan untuk merobohkan ka'bah. Apalah arti kekuatan manusia bila berhadapan dengan gajah-gajah!! Sungguh amat kuat, tapi saksikanlah, sebentar lagi bala tentara Allah yang jauh lebih kuat dari pasukan Abrahah akan menghancurkan Abrahah dan pasukannya tanpa sisa. Abrahah memberitahukan tujuan penyerangannya bukan bermaksud ingin berperang, melainkan hanya ingin menghancurkan Ka'bah. Kala itu penduduk Mekkah yang dipimpin oleh Abdul Muthallib tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghentikan niat Abrahah. Tidak ada pilihan lain kecuali pasrah dan menyerah.
Ilustrasi Tentara Perang Gajah |
Beberapa saat sebelum penghancuran Ka'bah, Abrahah memberi waktu kepada seluruh penduduk Mekkah untuk segera meninggalkan Mekkah dan mengungsi. Abdul Muthollib menginstruksikan kepada kaumnya untuk segera berlindung dan mengungsi dibalik bukit-bukit disekitar Mekkah.
Detik-detik penghancuran pun tiba, Abrahah dan pasukan bergajah nya mulai mendekati Ka'bah. Abrahah merasa yakin bahwa dia akan dapat menghancurkan Ka'bah dengan sangat mudah. Namun apa yang terjadi selanjutnya? Kekuasaan dan pertolongan Allah pun tiba. Diawali dengan enggannya gajah-gajah tersebut menyentuh Ka'bah, seolah-olah gajah-gajah itu tahu bahwa sebentar lagi mereka akan mengalami nasib tragis dan mengerikan.
Benar saja, gerombolan burung-burung Ababil yang berjumlah, ratusan, ribuan, bahkan mungkin jutaan telah melayang-layang tepat di atas mereka. Jumlah burung sebanyak itu bagaikan kumpulan awan hitam pekat yang mengandung petir dahsyat yang siap menyambar musuh-musuh Allah.
Di antara paruh-paruh dan kaki-kaki Ababil itu terdapat bara api yang sangat panas yang berasal dari kerikil-kerikil neraka. Apa yang dilakukan Ababil? Ternyata bara api itu mereka jatuhkan tepat di objek sasarannya,yaitu musuh Allah, Abrahah dan pasukannya. Satu per satu mereka dihujani bara api. Satu bara api yang sebesar kerikil itupun mampu melelehkan kulit-kulit bala tentara Abrahah dan menghanguskan tubuh-tubuh mereka dan hancurlah mereka sebelum mereka berhasil menghancurkan Ka'bah.
Demikianlah kisah Ababil dalam sejarah. Dan kisah tersebut benar-benar nyata. Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa hikmah yang terkandung di dalamnya. Kisah tersebut mengajarkan kita untuk meyakini bahwa kekuasaan Allah dan kekuatan-Nya sangat besar dan tak terkalahkan. Yakinlah bahwa pertolongan Allah itu sangat dekat terhadap hamba-hamba-Nya yang ikhlas dan sabar dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. Wallahu'alam..
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Al Fil QS 105 (1-5)
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?,
3. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
4. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
5. lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
dikutip dari berbagai sumber
Download file versi PDF di sini
No comments:
Post a Comment